Friday, May 30, 2014

Liberalisasi Pemikiran Keagamaan

Liberalisme Pemikiran Keagamaan

Hamid Fahmi Zarkasyi,

Liberalisasi pemikiran keagamaan yang akhir-akhir ini diminati kalangan muda Muslim di Indonesia adalah merupakan pemikiran hasil impor  dari peradaban Barat.  Jika kita ingin bersikap kritis terhadap paham liberalisme, sekularisme dan pluralisme agama, maka kita perlu mengenal peradaban Barat yang menjadi sumber paham-paham ini.  Namun sebagai seorang Muslim mengenal peradaban Barat berarti juga memahaminya dalam perspektif Islam.  Jika tidak maka kita akan kehilangan sikap kritis dan cenderung bersikap appresiatif.

Memahami Barat dalam perspektif Islam adalah sangat adil dalam situasi perang pemikiran dewasa ini. Ini sama dengan kondisi manusia Barat yang memahami Islam dalam perspektif pandangan hidup Barat. Maka dari itu agar kita bersikap adil, kita perlu meletakkan keduanya dalam status yang sama, yaitu Islam sebagai peradaban dan Barat sebagai peradaban.  Sesudah itu perlu digali elemen pandangan hidup yang menjadi asas masing-masing, kemudian menganalisa apakah paham-paham yang berasal dari pandangan hidup Barat itu dapat diterima oleh pandangan hidup Islam atau tidak.  Jadi tolok untuk membedakan satu atau lebih peradaban adalah pandangan hidupnya (worldview).  Dengan menggunakan worldview sebagai tolok ukur identitas suatu peradaban akan diketahui bahwa antara Islam dan Barat telah dan tengah terjadi perang pemikiran. Namun karena keterbatasan kajian ini, kita akan bahasa sedikit mengenai perbedaan Islam dan Barat.

Download artikelnya disini

No comments:

Post a Comment